Di antara jarak yang diam-diam menghitung,
kita saling menatap lewat bayang waktu.
Kau ucapkan kata yang menggantung,
sementara aku mengunci jawaban yang ragu.
Ada musim yang belum boleh tiba,
ada sungai yang tak bisa diseberang.
Kau tahu getar di balik diamku,
aku paham makna di balik ucapanmu.
Angin membisikkan apa yang tak terucap,
langit mencatat semua yang tersembunyi.
Kita seperti dua bintang yang saling dekat,
tapi orbitnya terlarang untuk bersatu kini.
Kadang aku ingin menjawab getar yang kau kirim,
tapi bibir ini terkunci oleh janji yang lebih tua dari ungkapmu.
Biarlah senja menjadi saksi,
bahwa ada yang tak terucap lebih dalam dari kata
Biarlah waktu yang nanti menjawab,
saat batas-batas itu akhirnya luruh.
Sampai nanti, kita simpan saja
segala yang tak boleh diungkapkan.